Segala hubungan, sesempurna apapun itu pasti ada sedikit cela. Jika kita tidak bisa menerima kekurangan dari suatu hubungan yang kita jalin efeknya tiada lain adalah suatu perpecahan.
Pada kesempatan kali ini, kita kan membahas tentang pasangan kita yang manja. Mungkin anda termasuk orang yang mendapatkan pasangan yang manja. Maka dari itu baca terus tulisan ini sampai selesai.
Contoh kasus pasangan manja
Ketika dia mau berangkat kuliah, dia menelepon/sms anda "yang, antar ke kampus yuk". Karena cinta, ya kita ikutin aja kan apa yang dia inginkan "Okey, nanti aku jemput ya"."Yang, gak ada dosen nya nih, ke kampus lagi dong, aku mau pulang ke kosan, jemput ya". "Siap, cayang bentar lagi aku jemput". Setelah tiba lagi di kosan, "yang, jam 1 ada tambahan nih, antar ke kampus lagi ya". Mungkin anda bisa memntolelir keinginan pasangan anda, dan mengabulkan apa yang di inginkan. Tapi repotnya, itu diakukan tiap hari. Bisa-bisa kempor lu.. Ya bayangin aja, kalau harus bulak-balik ke kampus-kosan-kampus-kosan, hanya untuk antar jemput si dia. Biasanya hal tersebut lebih diperparah dengan ketidak mengertiannya si pasangan anda. Dia pikir kita tidak cape atau dia pikir itu hal yang wajar, pasangan lainnya juga seperti itu. Padahal kita juga kan manusia
bagaimana batas kemanjaan yang bisa ditolelir?
Sulit memang menentukan batas, karena setiap orang memiliki standar batas yang berbeda-beda. Cara yang termudah adalah bertanya kepada diri anda sendiri, apakah kemanjaan pasangan anda masih bisa dianggap wajar oleh anda?apakah anda merasa risih dengan perlakuan si dia yang seperti itu?apakah dia perlakuan dia bisa mengganggu kesehatan anda?atau, apakah kemanjaan paangan anda bisa membunuh anda?
apa yang harus kita lakukan?
Renungkan dalam diri anda, bisa tidak anda menahan kemanjaan dari pasangan anda?ingat, setiap hubungan yang sejati pada akhirnya akan menuju pelaminan yang didambakan. Tanyakan juga pada diri anda apakah anda benar-benar mencintainya?seberapa besar cinta anda?.
Jika anda sangat yakin bahwa dia adalah pasangan sejati anda, sudah sepatutnya anda untuk membicarakan tentang kemanjaan anda pada dia. Katakan dengan lembut, bahwa terkadang saya tidak bisa menerima kemanjaan kamu, dan terkadang saya jemu melihat tingkah kamu yang seperti itu, tolong mengertilah, karena saya ingin menghabiskan sisa hidup ini bersamamu jadi berhentilah seperti itu. Minimalnya mengurangi porsinya lah, jangan memberatkan saya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar